DOKUMENTASI KEGIATAN TAMASYA DI DAYU PARK SRAGEN 2013 MERUPAKAN KEGIATAN PEMBELAJARAN YANG NYATA.
PAUD TAAT PP TANWIRUL HUDA BALONG
Kamis, 16 Mei 2013
Sabtu, 27 Oktober 2012
PENDIDIKAN ANAK ANAK
TAHAPAN-TAHAPAN TUMBUH KEMBANG PADA ANAK
MASA SEKOLAH
Masa usia
BALITA (0 – 5)
Pada
dasarnya pendidikan adalah kebutuhan dan dalam islam adalah kewajiban banyak
hadist hadist nabi yang mengarahkan umatnya untuk belajar dan terus belajar
bahkan ada maqolah mengatakan bahwa menunutut
ilmu di mulai dari dalam kandungan sampai ke liang lahat. Menurut pakar
pendidikan usia dini 0 sd 5 tahun adalah usia emas untuk belajar potret suatu
bangsa 15 tahun ke depan dapat di lihat bagaimana kita menangani anak usia dini
.
Masa usia
sekolah (6-12 tahun)
Pada usia
ini anak disebut juga priode intelektual, karena merupakan tahap pertama anak
menggunakan sebagian waktunya untuk mengembangkan kemampuan intelektualnya.
Anak usia ini sedang belajar di sekolah dasar (SD) dan mendapat pelajaran
tentang Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial. Perhatian anak
sedang ditujukan kepada dunia pengetahuan tentang dunia dan alam sekelilingnya
serta senang sekali membaca tentang cerita petualangan yang menambah
pengalamannya. Pada usia ini terjadi perubahan-perubahan dari usia sebelumnya
diantaranya ialah :
1.Minat
Minatnya objektif, perhatian lebih ditujukan pada dunia kenyataan atau dinia objektif yang dianalisa serta menunjukkan adanya hokum sebab akibat. Anak akan mampu menyelesaikan tugas yang diberikan. Jika lingkungannya mendukung anak akan lebih mudah untuk belajar kebiasaan seperti tidur dan bangun pada waktunya, makan, belajar, pada waktu dan tempatnya, dan anak mudah diajak kerja sama dan patuh. Ikut aktif dalam kepramukaan akan sangat membantu dalam pembentukan kepribadian yang stabil.
Untuk mengembangkan minat tergantung pada kesempatan yang ada, misalnya saja seorang anak yang dibesarkan dalam keluarga yang tidak religius kemungkinan besar anak tidak menauh minat pada agama. Dalam pengembangan minat, hubungan antar pribadi lebih menunjanga dari pada pengajaran khusus, juga suka atau tidak suka memainkan peranan penting, seperti anak yang tidak menyukai gurunya cenderung tidak menyukai pelajarannya.
Minatnya objektif, perhatian lebih ditujukan pada dunia kenyataan atau dinia objektif yang dianalisa serta menunjukkan adanya hokum sebab akibat. Anak akan mampu menyelesaikan tugas yang diberikan. Jika lingkungannya mendukung anak akan lebih mudah untuk belajar kebiasaan seperti tidur dan bangun pada waktunya, makan, belajar, pada waktu dan tempatnya, dan anak mudah diajak kerja sama dan patuh. Ikut aktif dalam kepramukaan akan sangat membantu dalam pembentukan kepribadian yang stabil.
Untuk mengembangkan minat tergantung pada kesempatan yang ada, misalnya saja seorang anak yang dibesarkan dalam keluarga yang tidak religius kemungkinan besar anak tidak menauh minat pada agama. Dalam pengembangan minat, hubungan antar pribadi lebih menunjanga dari pada pengajaran khusus, juga suka atau tidak suka memainkan peranan penting, seperti anak yang tidak menyukai gurunya cenderung tidak menyukai pelajarannya.
2.Kesempurnaan
Menurut Ericson anak nampak rajin dan aktif karena ingin menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan padanya. Karenanya jaga jangan sampai anak rendah diri, usahakan anak merasxa tenang, mampu berprestasi. Priode ini disebut usia sekolah kareana itu anak tidak boleh gagal dalam sekolahnya. Ia harus memperoleh kepuasan atas keberhasilannya dan kepuasan ini akan memperkuat perkembangan kepribadiannya. Sikap sukses akan memberikan perasaan mampu pada dirinya yang akan menjadi modal dasar untuk menyelesaikan tugas-tugas lebih lanjut dan lebih berat.
Menurut Ericson anak nampak rajin dan aktif karena ingin menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan padanya. Karenanya jaga jangan sampai anak rendah diri, usahakan anak merasxa tenang, mampu berprestasi. Priode ini disebut usia sekolah kareana itu anak tidak boleh gagal dalam sekolahnya. Ia harus memperoleh kepuasan atas keberhasilannya dan kepuasan ini akan memperkuat perkembangan kepribadiannya. Sikap sukses akan memberikan perasaan mampu pada dirinya yang akan menjadi modal dasar untuk menyelesaikan tugas-tugas lebih lanjut dan lebih berat.
3.Bermain
Dengan kemajuan usianya dan bertambah popularnya bentuk hiburan seperti bacaan, film dan televisi maka kegiatan bermain menjadi berkurang.
Dengan kemajuan usianya dan bertambah popularnya bentuk hiburan seperti bacaan, film dan televisi maka kegiatan bermain menjadi berkurang.
4.Permasalahan
Dunianya makin luas demikian pula minatnya dengan pelajaran formal di sekolah, pembahasan mengenai lingkungan meningkat.melalui kemampuan membaca anak dapat bertukar pikiran dengan teman-teman sebayanya. Dengan demikian anak mengembangkan sikap yang realistis mengenai hidup.
Dunianya makin luas demikian pula minatnya dengan pelajaran formal di sekolah, pembahasan mengenai lingkungan meningkat.melalui kemampuan membaca anak dapat bertukar pikiran dengan teman-teman sebayanya. Dengan demikian anak mengembangkan sikap yang realistis mengenai hidup.
5.Moral
Kontaknya anak dengan orang lain membuat pandangan atau konsepnya semakin luas. Ia menemukan apa yang selama ini dianggap benar atau salah di rumah yang tidak selamanya sesuai dengan di luar rumah. Sehingga ukuran-ukuran baru mengenai moral anak tumbuh secara bertahap yang kadang-kadang bertentangan dengan yang dianut orang tua. Anak mengemban rasa kejujuran dan keadil;an yang tinggi dan ia tidak segan-segan memprotes bila ia diperlakukan tidak adil.
Kontaknya anak dengan orang lain membuat pandangan atau konsepnya semakin luas. Ia menemukan apa yang selama ini dianggap benar atau salah di rumah yang tidak selamanya sesuai dengan di luar rumah. Sehingga ukuran-ukuran baru mengenai moral anak tumbuh secara bertahap yang kadang-kadang bertentangan dengan yang dianut orang tua. Anak mengemban rasa kejujuran dan keadil;an yang tinggi dan ia tidak segan-segan memprotes bila ia diperlakukan tidak adil.
6.Hubungan
Keluarga
Walaupun lingkungan anak telah bertambah luas pengaruh orang tua masih membekas dalam perkembangan kepribadiannya. Misalnya orang tua yang berambisi, dapat mempengaruhi anak menjadi kurang tenang, tidak aman dan tidak menerima bila gagal mencapai harapan-harapan orang tua.
Walaupun lingkungan anak telah bertambah luas pengaruh orang tua masih membekas dalam perkembangan kepribadiannya. Misalnya orang tua yang berambisi, dapat mempengaruhi anak menjadi kurang tenang, tidak aman dan tidak menerima bila gagal mencapai harapan-harapan orang tua.
7.Salah
Didikan
Jika salah didikan akan timbul berbagai masalah prilaku seperti mengompol, berbohong, suka berkelahi, nakal dan malas belajar, mengganggu adik-adiknya, melancong, melamun, lari dari rumah, tidak naik kelas, merokok, dsb. Untuk memperbaiki salah penyesuaiian diri perlu diteliti latar belakang kehidupan anak, mengapa hal itu terjadi, sering ditemukan sebabnya, karena kurang perhatian orang tua.
Jika salah didikan akan timbul berbagai masalah prilaku seperti mengompol, berbohong, suka berkelahi, nakal dan malas belajar, mengganggu adik-adiknya, melancong, melamun, lari dari rumah, tidak naik kelas, merokok, dsb. Untuk memperbaiki salah penyesuaiian diri perlu diteliti latar belakang kehidupan anak, mengapa hal itu terjadi, sering ditemukan sebabnya, karena kurang perhatian orang tua.
Catatan:
DIDIKLAH ANAK CUCU ANDA DENGAN MENANAMKAN DASAR DASAR AGAMA YANG
KUAT NISCAYA ANDA AKAN MEMANEN
KEBAHAGIAAN DI KEMUDIAN HARI.
MANASIK 2012
" Tujuan Acara ini terselenggara sebagai media pembelajaran atau Pengenalan bagi anak sedini mungkin terhadap salah satu rukun Islam, yaitu haji. Dan agenda ini rutin diadakan setiap tahunnya bergilir di setiap desa wilayah Kecamatan Gerih. Kebetulan tahun ini giliran Desa Gerih sebagai tuan rumah." Demikian pernyataan Ketua Manasik Haji sekaligus PLS UPTd kec. Gerih Bapak Mulyani. MPd.
.
Langganan:
Postingan (Atom)